Home Tips Sabtu, 28 Agustus 2021 - 1518 WIBloading... Seorang mukmin dianjurkan berdoa apabila mendapat pujian dari orang lain. Foto/Ist A A A Setiap manusia pasti senang dengan pujian, namun seorang mukmin sebaiknya bersikap hati-hati ketika mendapat pujian dari orang lain. Apabila dipuji orang lain maka dianjurkan membaca doa Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun dalam satu tausiyahnya mengingatkan tentang bahaya pujian dari orang lain. Dari Yunus bin Ubaid berkata "Kami menjenguk Muhammad bin Wasi' yang sedang sakit. Lalu beliau pun berkata "Pujian manusia tidak ada gunanya jika tangan dan kakiku dibelenggu, lalu aku dilemparkan ke Neraka." Tarikh Dimasyq 56/16/72 Baca Juga Bisyr bin Harits al-Hafy berkata "Jangan beramal agar engkau mendapatkan pujian, sembunyikan kebaikan sebagaimana engkau menyembunyikan keburukan." Siyar A’laamin Nubalaa' X/476Sufyan bin Uyainah berkata "Orang yang tahu diri tidak akan terbahayakan tertipu oleh pujian." Shifatush Shafwah II/557Bahkan Al-Fudhail bin Iyadh mengatakan "Apabila engkau mampu untuk tidak terkenal, maka lakukanlah. Tidak ada ruginya engkau itu tidak dikenal, dan tidak ada ruginya engkau itu tidak mendapatkan pujian, dan juga tidak ada ruginya engkau itu dicela oleh manusia, jika engkau itu terpuji di sisi Allah 'Azza wa Jalla." At-Tawadhu' wal Khumul hal 43 oleh Abu Bakar al-QurasyiDoa Ketika Dipuji Orang LainIslam mengajarkann doa ketika mendapat pujian dari orang lain. Jika orang lain memujimu, maka bacalah doa ini agar tidak membahayakan kita. Berikut doanyaاَللّٰهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى، وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ، وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ، وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَAllahumma Anta A'lamu Minni Binafsii, wa Anaa A'lamu Binafsii Minhum, Allahummaj'alnii Khoiron Mimmaa Yazhonnuuna, waghfirlii Maa Laa Ya'lamuun, wa Laa Tuaakhidznii Bimaa Yaquuluun."Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri, dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangka, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka". Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman Baca Juga rhs doa dipuji orang lain pujian pujian dalam islam bahaya pujian doa Artikel Terkini More 35 menit yang lalu 50 menit yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu
1 Tingkatkan cara belajarmu agar kamu dapat memiliki prestasi yang lebih baik lagi. 2. Joko , cara belajarmu sudah bagus, teruslah rajin belajar agar kamu menjadi anak yang berhasil. 3. Belajar merupakan kunci keberhasilan,oleh sebab itu tingkatkan motivasi belajarmu agar menjadi pribadi yang lebih baik. 4.
Eugenio Maurengio/Getty ImagesSebagian besar orang memberi pujian dengan tulus. Mereka memuji demi menyenangkan perasaan atau menghargai pencapaian seseorang. Mereka kadang juga melakukannya untuk mempererat hubungan dengan orang tersebut. Sayangnya, kebanyakan orang sulit menerima pujian yang diarahkan kepada mereka. Kalau kamu seperti ini, kamu cenderung malu dan malah menjawab tidak Center for Advanced Research on Language Acquisition di University of Minnesota, orang Amerika menghabiskan dua-pertiga dari waktunya menolak pujian yang mereka dapat. Kita biasanya malah menjelek-jelekkan diri sendiri saat disanjung. Misalnya, ada orang yang bilang “Jaket kamu bagus.” Kita mungkin akana mengalihkan pujian “Ini minjem jaket kakak.” b mempertanyakan pujiannya “Beneran bagus?” c atau malah menjawab ini “Jaket ini jelek tahu! Jadi kelihatan lebih gemuk.”Komedian Amy Schumer mencontohkan kebiasaan macam itu dalam video stand up komedinya. Dalam video ini, ada sekelompok perempuan yang mengelak saat disanjung. Namun, kebiasaan ini tidak hanya terjadi di kalangan perempuan saja. Menurut peneliti, pujian membuat laki-laki dan perempuan bingung harus bagaimana menanggapinya. Kalau menerimanya, orang akan mengira kamu belagu. Tapi kalau menolaknya, kamu hanya bersopan santun. “Kebiasaan tersebut seperti sudah terencana,” kata Anne Zell, ahli psikologi sosial dari Augustana menjelaskan sejak kecil kebanyakan manusia diajarkan agar bersopan santun dan rendah hati. Kita juga tidak boleh bersikap angkuh atau tinggi hati. Itu sebabnya kita cenderung mengelak saat ada orang yang memberi pujian. Kita melakukan ini agar orang tidak mengira kita sombong atau lebih baik dari mereka.“Pujian sangat berkaitan dengan penilaian,” tutur Allison Shaw, peneliti komunikasi dari University at Buffalo. “Saya menyadari sesuatu, menilainya dan memberitahumu apa yang saya pikirkan.” Kebanyakan dari kita merasa canggung saat mendapat perhatian seperti berarti ada orang yang memerhatikan perbuatan, pakaian, atau sifat-sifatmu. Berbeda dari pekerjaan atau berkencan yang memang membutuhkan evaluasi, mendapat pujian yang tak terduga—rekan kerja bilang bajumu bagus, catcall dari orang asing di jalanan, atau sahabat yang memuji kelebihanmu—rasanya seperti ada yang mengganggu, kata juga membuat kita merasa orang menaruh harapan tinggi. Kamu akan menolaknya kalau khawatir tidak bisa memenuhi harapannya. Ada penelitian yang menemukan bahwa pujian dari pasangan sering membuat seseorang khawatir akan mengecewakan mereka nantinya. Mengelak bisa membantu mereka mengurangi kecemasan itu.“Orang yang canggung saat disanjung biasanya rendah diri,” kata Guy Winch, psikolog dan penulis Emotional First Aid Healing Rejection, Guilt, Failure and Other Everyday Hurts. Menurutnya, orang suka memastikan pandangannya terhadap dirinya sendiri. Sejumlah psikolog membuktikan proses mental ini dalam penelitian soal mahasiswa yang memilih teman sekamarnya yang diterbitkan pada 2010. Mereka menemukan bahwa murid yang menilai dirinya dengan rendah pada kuesioner kepribadian menunjukkan bahwa mereka akan lebih mempertahankan teman sekamarnya yang juga memandangnya rendah, ketimbang yang menilainya secara kata lain, kamu sulit menerima pujian dari orang lain kalau kamu memandang rendah dirimu sendiri. Kamu akan mengelak atau tidak memercayai pujian tersebut. Kamu mengira mereka tidak tulus saat Winch, menerima pujian sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan dirimu. Kamu bisa memulainya dengan bilang “terima kasih” atau melanjutkan percakapan sampai kamu terbiasa. “Lama-kelamaan perasaan canggungnya akan hilang saat kamu sudah terbiasa,” Winch punya solusi menarik jika kalian menerima pujian. Kamu harus berhenti mempertanyakan apakah kamu pantas disanjung seperti itu atau tidak. Bos lamamu mungkin pernah merendahkanmu, tapi kalau bos barumu bilang hasil kerjamu bagus, maka kamu harus yakin kalau kamu berhak mendapatkan pujian itu. Bisa menerima pujian dengan tulus bagus untuk dirimu sendiri dan orang yang memberi pujian. Menurut Winch, kamu mengakui perasaan mereka terhadapmu. Pujian membuatmu menyadari kalau kamu jauh lebih baik dari yang kamu kira selama ini pertama kali tayang di VICE US
Denganartikel ini, penulis menarik kesimpulan, peran orang tua dalam mendidik anak sangatlah penting, karena rasa percaya diri anak akan tumbuh ketika semua kerja keras anak dihargai dan mendapat motivasi dari orang tua untuk terus lebih baik. DAFTAR PUSTAKA · Scoufis M. (1993). Stress and Coping.
Unduh PDF Unduh PDF Berhasil membuat orang lain kagum atau bahkan merasa hormat dengan Anda? Selamat! Lantas, seperti apa tanggapan yang sebaiknya Anda berikan kepada orang tersebut? Jika Anda kerap merasa kesulitan untuk merespons pujian yang diterima, inilah saat yang tepat untuk mempelajari cara menerima dan menghargai pujian dari orang lain. Kiat yang pertama dan utama, hindari dorongan untuk merendahkan diri atau menyederhanakan kerja keras Anda. Alih-alih, akui pujian tersebut dan ucapkan terima kasih. Toh Anda memang pantas menerimanya, bukan? 1 Cukup katakan “Terima kasih.” Jangan berpikir terlalu rumit atau berusaha mencari makna terselubung dari komentar semua orang. Dengan kata lain, jika seseorang memuji Anda, berikan tanggapan yang paling sederhana yaitu ucapan terima kasih.[1] Misalnya, jika seseorang memuji penampilan Anda, padahal Anda sedang merasa kurang cantik atau tampan, cukup ucapkan, “Terima kasih.” Jangan mencari “makna tersembunyi” atau membuat interpretasi mengenai pujian tersebut untuk menyangkal ketulusannya! Dengan kata lain, terima pujian tersebut sebagaimana adanya. Misalnya, jika seseorang berkata, “Rambutmu bagus sekali hari ini!” jangan menganggapnya sedang berkata secara tersirat bahwa rambut Anda di hari-hari lain tidak bagus. 2 Ekspresikan rasa syukur Anda. Terlepas dari setuju atau tidaknya Anda dengan pujian tersebut, jangan ragu mengucapkan terima kasih karena orang tersebut telah bersedia meluangkan waktunya untuk memuji Anda.[2] Misalnya, jika seseorang memuji perilaku anjing Anda yang sangat penurut, tanggapi pujian tersebut dengan berkata, “Wah, kamu baik sekali. Terima kasih.” 3 Berikan pengakuan jika diperlukan. Jika seseorang memberikan pujian untuk hal-hal yang tidak Anda lakukan sendirian, jangan lupa mengakui kinerja orang-orang yang membantu Anda. Hal ini terutama penting untuk dilakukan ketika Anda menerima pengakuan untuk suatu pencapaian. Ingat, jangan pernah lupa memberikan pengakuan untuk orang-orang yang telah mengontribusikan tenaganya untuk membantu Anda.[3] Misalnya, jika adik Anda membantu menyiapkan makanan yang Anda sajikan untuk tamu, jangan lupa menyebut namanya ketika para tamu yang hadir memuji rasa masakan Anda. Misalnya, Anda bisa berkata, “Terima kasih, tadi Abby membantuku memasak makanan itu. Senang sekali kalau kalian menyukainya.” 4 Kembalikan pujian yang diterima. Salah satu cara yang positif untuk menanggapi pujian seseorang adalah dengan mengembalikannya. Meski Anda tidak harus mengucapkannya saat itu juga, teruslah mengingat pujiannya dan cari aspek positif dari orang tersebut yang juga bisa Anda puji. Amati hal-hal positif yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar Anda dan tunjukkan pengakuan Anda.[4] Biasakan diri untuk mencari hal-hal yang positif dari orang lain dan mengekspresikan kekaguman Anda dengan jujur. Percayalah, semua orang akan merasa bahagia jika kerja keras dan perilaku positifnya diakui oleh orang lain. Oleh karena itu, jangan ragu menunjukkan bahwa Anda menyadari kebaikan hati dan pencapaian mereka. 5 Bersyukurlah. Banyak orang khawatir terlihat terlalu percaya diri atau justru canggung ketika menerima pujian. Kuncinya agar tidak terlihat demikian adalah dengan menerima pujian tersebut sebagaimana adanya. Misalnya, memberikan tanggapan seperti “Aku tahu, terima kasih” dapat terdengar kurang sopan, sekalipun maksudnya adalah untuk mengakui kerja keras Anda. Alih-alih, berusahalah untuk menunjukkan rasa terima kasih dengan hangat dan penuh penerimaan.[5] Misalnya, jika Anda telah bekerja keras untuk mempresentasikan materi dan berhasil melakukannya, tidak perlu menyampaikan seluruh informasi tersebut secara mendetail ketika dipuji. Alih-alih, Anda bisa mengakui kerja keras tersebut dengan berkata, “Terima kasih, aku sudah bekerja keras untuk menyelesaikannya. Senang sekali Anda bisa menikmatinya.” 6 Tunjukkan ekspresi nonverbal yang tepat. Dengan kata lain, tunjukkan seberapa besar penerimaan Anda terhadap pujian yang diterima melalui bahasa tubuh. Tatap mata orang tersebut dan tunjukkan ketertarikan serta keterlibatan Anda melalui ekspresi wajah yang tepat. Secara khusus, jangan menyilangkan tangan di depan dada yang sejatinya mengindikasikan bahwa Anda tidak bisa menerima atau sulit memercayai pujian tersebut.[6] Ketika menerima pujian, senyuman Anda sejatinya sudah cukup menjelaskan seberapa besar rasa terima kasih Anda kepada orang tersebut. 7 Belajarlah menanggapi ejekan berbulu pujian. Beberapa orang gemar memberikan memberikan pujian yang sarkastis untuk menyamarkan ejekannya. Misalnya, Anda mungkin pernah mendengar pujian seperti, “Wah, dekorasi liburanmu boleh juga ya, walaupun uang yang kamu keluarkan sedikit sekali." Menanggapi pujian semacam ini memang sedikit rumit, terutama karena Anda perlu terlebih dahulu mengevaluasi makna yang sebenarnya. Jika mereka hanya mencari perhatian atau simpati, silakan mengabaikannya atau hanya menanggapi aspek yang positif dalam pujian tersebut. Namun, jika mereka terlihat benar-benar tidak bermaksud buruk, cukup ucapkan terima kasih dan pergilah dari hadapannya. Misalnya, salah seorang kerabat mungkin akan memberikan pujian semacam ini untuk mengomentari kehidupan pernikahan Anda. Alih-alih tersinggung, cukup ucapkan, “Terima kasih, Tante Maude!” Jika ternyata mereka hanya ingin mencari perhatian Anda, seperti dengan berkata, “Kamu cantik lho, hari ini. Kenapa sih, nggak mau berpakaian begini lebih sering?” cukup tanggapi aspek yang positif dari kalimat tersebut dengan berkata, “Terima kasih karena kamu sudah menyadarinya.” Iklan 1 Akui kekuatan Anda. Jika hujan pujian kerap membuat Anda merasa malu karena tidak ingin terlihat pamer atau sombong, pahamilah terlebih dahulu bahwa pengakuan tersebut memang layak Anda terima. Menerima pujian tidak merepresentasikan kesombongan! Jika seseorang memuji performa istimewa Anda di sebuah proyek, akuilah bahwa Anda memang telah bekerja keras, dan ucapkan terima kasih karena mereka telah menyadarinya.[7] Misalnya, jika Anda telah bekerja sangat keras untuk menghasilkan materi presentasi yang istimewa dan seseorang berkata, “Wow, presentasimu bagus sekali!” akui usaha Anda dengan berkata, “Terima kasih! Aku memang berusaha keras untuk menghasilkan materi presentasi yang terbaik.” 2 Jangan menegasi pujian yang diterima. Kemungkinan, Anda tergoda untuk menyangkal pujian yang diterima agar terlihat rendah hati. Padahal, dengan mengucapkan kalimat seperti, “Ah, biasa saja, kok,” atau “Nggak perlu dipuji ah, cuma begini, kok,” sejatinya Anda sedang merendahkan diri, merendahkan pujian yang diterima, dan merendahkan orang yang memberikannya! Lagi pula, orang tersebut juga bisa merasa sakit hati ketika pujiannya ditolak.[8] Misalnya, jika seseorang memuji kebersihan rumah Anda, hindari dorongan untuk berkata, “Aduh, ini masih kotor! Aku belum membersihkan rumah selama satu minggu, lho.” Reaksi semacam itu justru dapat membuat mereka sungkan atau bahkan memandang Anda sebagai orang yang jorok. 3 Pandang diri Anda dari kacamata orang lain. Luangkan waktu untuk merefleksikan setiap pujian yang Anda terima. Terlepas dari perasaan atau penilaian pribadi Anda terhadap kebenaran pujian tersebut, berusahalah meluangkan waktu untuk memandang diri Anda dari kacamata orang lain. Kemungkinan besar, Anda akan menemukan sesuatu yang positif dari diri sendiri dan merasa lebih baik setelahnya.[9] Misalnya, jika performa Anda di kantor selalu berbuah pujian, artinya orang lain memang menyadari seberapa istimewanya kinerja Anda. Pahamilah bahwa evaluasi mandiri cenderung lebih “tajam” atau menuntut daripada evaluasi yang diberikan oleh orang lain. Itulah mengapa, jika Anda merasa terus-menerus meragukan pujian yang diterima, kemungkinan besar ada hal yang harus diubah dari proses evaluasi mandiri Anda. 4 Tingkatkan harga diri. Jika mampu menilai diri secara positif, kemungkinan besar pujian dari orang lain ketika menyadari kepositifan yang sama justru akan membuat Anda senang. Itulah mengapa, Anda perlu belajar meningkatkan harga diri untuk mengurangi resistansi diri terhadap pujian.[10] Caranya, berpikirlah positif mengenai diri sendiri dan sadari nilai diri Anda.[11] Misalnya, tuliskan hal-hal yang Anda sukai dari diri sendiri dan baca kembali daftar tersebut kapan pun rasa rendah diri mulai muncul. Iklan Jangan mengubah topik sebelum mengakui pujian yang diterima. Jika orang lain bersedia meluangkan waktunya untuk memuji Anda, kemungkinan besar pujian tersebut memang tulus dan harus disikapi dengan tulus pula. Berikan tanggapan yang singkat, lugas, dan jelas. Tidak perlu berusaha menutupi rasa malu atau canggung dengan puluhan kata yang tidak bermakna! Ingat, Anda memiliki hak yang sama dengan orang lain untuk menerima pujian. Lantas, mengapa harus merasa malu? Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
TEMPOCO, Jakarta - Entah penampilan atau prestasi Anda pada suatu hari mendatangkan pujian dari orang terdekat atau orang di sekitar Anda. Mendengar pujian tersebut, Anda bingung bagaimana harus merespon. Dibanding berterima kasih, biasanya Anda melontarkan salah satu dari empat pernyataan ini seperti dilansir laman Prevention: 1.
Sering kali, dengan atau tanpa disadari, orang tua sering memberikan pujian “Kamu pintar” atau, “Cerdas banget, sih, anak Mama-Papa”, atau, “Wah, kamu memang yang paling hebat.” Kalimat-kalimat tersebut bisa dengan sangat mudah Anda ucapkan. Sepintas, tidak tampak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Akan tetapi, ternyata ada alasan mengapa Anda sebaiknya tidak mudah mengucapkan itu terus menerus di depan si kecil. Memicu Stres Anak Niat hati ingin memuji atau memotivasi, pujian yang mengatakan bahwa anak Anda pintar justru akan menimbulkan masalah. Lingkungan kita secara tidak langsung menempatkan anak-anak untuk menjadi yang terbaik. Mereka punya beban untuk memiliki nilai yang sempurna, cerdas, berprestasi, mendapat peringkat, atau berada di kelas unggulan. Melansir dari Scientific American, sering kali orang tua memberi tekanan tambahan dengan selalu menanyakan berapa nilai yang didapat anak-anak dan selalu mendorong mereka untuk jadi yang terbaik. Anak-anak dapat berpikir bahwa mereka harus terus memenuhi pujian kamu pintar’ dan menyenangkan orang tuanya. Ini dapat membuat mereka stres karena mereka takut tidak mendapat pujian tersebut bila melakukan kesalahan. Stres meningkat ketika anak-anak terus dipuji karena kecerdasan mereka. Baca juga Hati-hati, Kritik pada Anak Bisa Akibatkan Stres Lebih Tidak Tahan Banting’ Carol S. Dweck, pengajar psikologi di Universitas Standord, AS, bersama rekan-rekannya meneliti ratusan siswa SD di New York. Peserta penelitian dibagi ke dalam dua kelompok, yakni mereka yang dipuji karena kecerdasan mereka dan mereka yang dipuji atas upayanya. Hasilnya menunjukkan bahwa memuji kecerdasan anak-anak akan cenderung membuat mereka kurang tahan banting dalam menghadapi tantangan. Baca juga Gaya Pengasuhan yang Menumbuhkan The Resilient Kids. Pasalnya, anak-anak yang terbiasa dengan pujian cerdas akan merasa bahwa mereka adalah yang terbaik dan tidak mungkin ada yang mengalahkan. Penelitian ini juga lebih lanjut memberikan tes yang sebetulnya dirancang untuk siswa kelas 8 pada para peserta. Hasilnya adalah para siswa yang dipuji atas upaya mereka, mereka bekerja sangat keras sekalipun melakukan banyak kesalahan. Anak-anak yang dipuji karena kecerdasannya menjadi berkecil hati dan melihat kesalahan mereka sebagai tanda kegagalan. Tes kecerdasan anak-anak yang dipuji atas kecerdasannya menurun 20%. Sebaliknya, anak-anak yang dipuji atas upayanya meningkat 30%. Memuji boleh saja, Ma. Akan tetapi, pujian yang terlalu cepat bisa merugikan si kecil. Sebaiknya, Anda lebih bijak memberikan pujian padanya. Baca juga Pujian yang pas Cara Efektif Memuji Anak Kapan Anda Perlu Memuji Anak? Tidak Memuji Anak Secara Berlebihan Bijak Memuji Anak LELA LATIFA FOTO FREEPIK Updated Desember 2021 Topicusiasekolah parenting parentingstyle
Titikkelemahan kepribadian ini adalah pujian. Hampir semua kegiatan yang mereka lakukan didasarkan oleh niat untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang disekitarnya. Baik itu pujian untuk karya-karyanya, hasil kerjanya, dan segala hal yang menyangkut pribadi mereka seperti cara berpakaian, style rambut dan prestasi-prestasi yang mereka
Saya sangat tidak setuju jika seseorang yang berprestasi untuk mendapatkan pujian orang lain. Karena perbuatan tersebut termasuk dalam salah satu ciri orang yang riya. Karena melakukan sesuatu hal baik bukan karena ikhlas tapi karena mengharapkan pujian dan pandangan baik dari orang Perilaku riya merupakan salah satu perilaku tercela. Karena perilaku riya menunjukkan kesombongan dan tidak ikhlas dalam mengerjakan sesuatu. Riya termasuk dalam perbuatan yang dosa jika dilakukan sehingga harus dijauhi dan dihindari. Bahkan beberapa ulama berpendapat bahwa perilaku riya termasuk dalam salah perilaku syirik sughra atau syirik kecil. Syirk adalah perilaku seseorang yang menyekutukan Allah dengan selain Allah. Pelajari lebih lanjutMateri tentang cara menghindari perilaku hasad dalam kehidupan sehari-hari, di link tentang dampak bagi keluarga jika salah satu anggota keluarga tersebut hamil di luar nikah, di link tentang dalil naqli yang menjelaskan tentang perilaku berburuk sangka, di link tentang akibat yang akan dirasakan oleh orang yang melakukan perbutaan namimah, di link tentang hal yang terjadi kekerasan diperbolehkan di dunia ini, di link jawabanKelas VIIIMata pelajaran AgamaBab Akhlak Tercela Akhlakul Mazmumah Kode soal
Penelitianini bertujuan untuk meningkatkan: keaktifan dan prestasi belajar mahasiswa dengan penerapan metode simulasi dalam mata kuliah Ekonomika mikro. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. , berjumlah 50 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah ekonomika mikro. Rancangan penelitian melibatkan dosen sebagai peneliti utama
JAKARTA - Di media sosial kini sedang ramai dibahas mengenai NPD alias Narcissistic Personality Disorder. Dalam pembahasan konten media sosial, banyak orang yang merasa ternyata orang-orang yang berada di sekitarnya memiliki gejala kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder NPD merupakan kondisi kesehatan mental yang di mana orang memiliki pendapat yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Melansir Mayo Clinic, orang dengan NPD ini membutuhkan atau mencari terlalu banyak pujian dan ingin dikagumi oleh orang lain. Orang dengan gangguan ini mungkin tidak memiliki rasa peduli dengan perasaan orang lain. Namun, di balik itu semua mereka tidak yakin akan harga diri mereka dan mudah tersulut emosi dengan kritik sekecil apa dengan gangguan ini pada umumnya akan merasa kecewa apabila mereka tidak mendapat perlakukan khusus yang mereka yakini bahwa mereka layak mendapatkannya. Hal itu yang membuat orang lain merasa tidak nyaman berada di sekitar dan tingkat keparahan seseorang yang mengalami NPD adalah gejala NPD yang meliputi1. Mementingkan diri sendiri, membutuhkan pujian, dan bersikap berlebihan2. Merasa bahwa dirinya layak untuk diperlakukan secara khusus dan istimewa 3. Berharap untuk diakui sebagai orang yang lebih unggul dibandingkan orang lain meskipun jika dirinya tidak memiliki prestasi4. Terlalu sibuk dengan fantasi mereka akan kesuksesan, kekuasaan, kecemerlangan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna5. Menganggap bahwa dirinya lebih unggul daripada orang lain dan hanya ingin bergaul dengan orang yang berstatus tinggi6. Bersikap kritis dan meremehkan orang yang mereka anggap tidak penting7. Mengharapkan bantuan khusus dan mengharapkan orang lain melakukan apa yang mereka inginkan tanpa mempertanyakannya8. Keinginan untuk memanfaatkan orang lain untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan9. Kurangnya kemampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain10. Iri pada orang lain dan beranggapan bahwa justru orang lain yang iri pada mereka 11. Memiliki perilaku yang sombong atau angkuh, banyak membual, dan terlihat sombong12. Bersikeras untuk mendapatkan hasil yang sempurna atau terbaik dalam segala hal Pada saat yang sama, orang dengan gangguan kepribadian narsistik akan mengalami kesulitan dalam menangani sesuatu yang mereka anggap sebagai kritik sehingga membuat mereka dapat melakukan hal, sebagai berikut1. Menjadi tidak sabar atau marah ketika mereka tidak mendapat pengakuan atau perlakuan khusus dari orang lain2. Sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan mudah merasa Bereaksi dengan kemarahan dan mencoba untuk meremehkan orang lain untuk membuat dirinya tampak lebih unggul4. Sulit untuk mengontrol emosi 5. Sulit untuk mengatasi stres dan beradaptasi dengan Menarik diri atau menghindari situasi di mana mereka mungkin gagal7. Merasa tertekan apabila tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan 8. Memiliki perasaan tidak aman, malu, terhina, dan takut akan kegagalanMelansir Healthline, tidak ada obat untuk mengatasi NPD. Namun, NPD masih dapat diatasi dengan melakukan pengobatan. Adapun pengobatannya dapat dilakukan dengan terapi bicara atau bicara dapat membantu seorang yang mengalaminya dengan belajar bagaimana berhubungan baik dengan orang lain sehingga hubungan tersebut menjadi lebih menyenangkan dan itu, para penderita sedikit demi sedikit bisa sembuh dengan melakukan perubahan gaya hidup. Misalnya, menghindari zat-zat yang dapat memicu perilaku bermasalah, memahami kebiasaan hidup sehat, dan melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan kecemasan seperti dengan melakukan yoga dan meditasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MIu1C. awxk8n6g1n.pages.dev/478awxk8n6g1n.pages.dev/436awxk8n6g1n.pages.dev/331awxk8n6g1n.pages.dev/18awxk8n6g1n.pages.dev/567awxk8n6g1n.pages.dev/15awxk8n6g1n.pages.dev/15awxk8n6g1n.pages.dev/252
berprestasi untuk mendapat pujian orang