Sikapyang demikian akan mendorong dan menjadikannya untuk cenderung berbuat kebaikan dan ketundukan pada ajaran Tuhannya.27 Menurut 'Aisyah bint al-Syati', bahwa term al-insan yang terdapat dalam Al-Qur'an menunjukkan kepada ketinggian derajat manusia yang membuatnya layak menjadi khalifah di bumi dan mampu memikul beban berat dan aktif Sungguh, Tuhanmu, Pemelihara dan Pembimbingmu, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa atau periode, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy sesuai dengan kebesaran dan keagunganNya. Dia menutupkan malam dengan kegelapannya kepada siang yang mengikutinya dengan cepat sehingga begitu siang datang, ketika itu juga malam pergi. Semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan, yakni menetapkan ukuran tertentu bagi ciptaan dan segala urusan, menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh permulaan ayat ini Allah menegaskan bahwa Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari masa. Dialah Pemilik, Penguasa dan Pengaturnya, Dialah Tuhan yang berhak disembah dan kepada-Nya manusia harus meminta pertolongan. Walaupun yang disebutkan dalam ayat ini hanya langit dan bumi saja, tetapi yang dimaksud ialah semua yang ada di alam ini, karena yang dimaksud dengan langit ialah semua alam yang di atas, dan yang dimaksud dengan bumi ialah semua alam di bawah, dan termasuk pula alam yang ada di antara langit dan bumi sebagaimana tersebut dalam firman-Nya Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. al-Furqan/25 59 Adapun yang dimaksud dengan enam hari ialah enam masa yang telah ditentukan Allah, bukan enam hari yang kita kenal ini yaitu hari sesudah terciptanya langit dan bumi, sedang hari dalam ayat ini adalah sebelum itu. Berikut ini penjelasan arti enam hari dalam ayat ini menurut para ilmuwan Menurut Marconi 2003 penjelaskan keenam masa tersebut sebagai berikut Masa Pertama, yakni masa sejak 'Dentuman Besar Big Bang dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal Superforce, ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya. Masa Kedua, masa terbentuknya inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup Sup Kosmos. Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang. Masa Ketiga, masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom Nucleosyntheses. Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah. Masa Keempat, elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil. Masa Kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan. Masa Keenam, Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet. Adapun mengenai lamanya sehari menurut agama hanya Allah yang mengetahui, sebab dalam Al-Qur'an sendiri ada yang diterangkan bahwa sehari di sisi Allah sama dengan seribu tahun, dalam firman-Nya yang disebutkan Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. al-hajj/22 47 Dan ada pula yang diterangkan lima puluh ribu tahun seperti dalam firman-Nya Para malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. al-Ma'arij/70 4 Ada beberapa hadis yang menunjukkan bahwa hari yang enam itu ialah hari-hari kita sekarang di antaranya yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata "Rasulullah memegang tanganku lalu bersabda, "Allah menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan bukit-bukit pada hari Ahad, menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tak baik pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menciptakan gunung-gunung pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jum'at sesudah Asar, merupakan ciptaan terakhir, pada saat terakhir itu antara waktu asar dan permulaan malam". Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah Hadis ini ditolak oleh para ahli hadis karena bertentangan dengan nash Al-Qur'an. Dari segi sanadnya pun hadis ini adalah lemah karena dirawikan oleh Hajjad bin Muhammad al-Ajwar dari Juraij yang sudah tidak waras di akhir hayatnya. Menurut al-Manar hadis ini termasuk hadis-hadis Israiliyat yang dibikin oleh kaum Yahudi dan Nasrani dan dikatakan dari Rasulullah saw. Pada ayat-ayat yang lain diterangkan lebih terperinci lagi tentang masa-masa penciptaan langit dan bumi seperti terdapat dalam firman Allah Katakanlah, "Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam." Fushshilat/41 9 Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberkahi dan menentukan kadar makanan penghuninya dalam empat masa yang sama cukup sesuai bagi siapa yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu masih merupakan asap, Allah berkata kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa. Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka." Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut bumi yang berasal dari gumpalan-gumpalan yang kelihatan seperti asap adalah dua masa dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta bermacam-macam tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat masa. langit yang berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya kejadian langit dan bumi. Al-Qur'an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli untuk menyelidikinya dan mengetahui waktu atau masa yang diperlukan untuk masing-masing tahap dari tahap-tahap kejadiannya. Kemudian setelah selesai penciptaan langit dan bumi, Allah bersemayam di atas Arsy mengurus dan mengatur semua urusan yang berhubungan dengan langit dan bumi sesuai dengan ilmu dan kebijaksanaan-Nya. Tentang bagaimana Allah bersemayam di atas Arsy-Nya dan bagaimana Dia mengatur semesta alam ini tidaklah dapat disamakan atau digambarkan seperti bersemayamnya seorang raja di atas singgasananya karena Allah tidak boleh dimisalkan atau disamakan dengan makhluk-Nya. Namun hal ini harus dipercayai dan diimani dan hanya Allah sendiri Yang Mengetahui bagaimana hakikatnya. Para sahabat Nabi tidak ada yang merasa ragu dalam hatinya mengenai bersemayam-Nya Allah di atas Arsy. Mereka meyakini hal itu dan beriman kepada-Nya tanpa mengetahui bagaimana gambarannya. Demikianlah Imam Malik berkata ketika ditanyakan kepadanya masalah bersemayamnya Allah di atas Arsy sebagai berikut, "Bersemayamnya Allah adalah suatu hal yang tidak asing lagi, tetapi bagaimana caranya tidak dapat dipikirkan." Kerasulan itu adalah dari Allah dan kewajiban Rasul ialah menyampaikan, maka kewajiban manusia ialah membenarkannya. Demikianlah pendapat dan pendirian ulama-ulama dari dahulu sampai sekarang, maka tidak wajar manusia memberanikan diri untuk menggambarkan bersemayam-Nya Allah di atas Arsy-Nya. Na'im bin Ahmad guru Imam al-Bukhari berkata tantang hal itu, "Orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya adalah kafir, orang yang mengingkari sifat Allah sebagaimana diterangkan-Nya dalam kitab-Nya adalah kafir, dan tiadalah dalam sifat Allah yang diterangkan-Nya atau diterangkan Rasul-Nya sesuatu penyerupaan. Maka barang siapa yang menetapkan hal-hal yang diterima dari hadis yang sahih sesuai dengan keagungan Allah dan meniadakan sifat-sifat kekurangan bagi-Nya, maka sesungguhnya dia telah menempuh jalan yang benar. Selanjutnya Allah menerangkan bahwa Dialah yang menutupi siang dan malam sehingga hilanglah cahaya matahari di permukaan bumi dan hal ini berlaku sangat cepat. Maksudnya malam itu selalu mengejar cahaya matahari telah tertutup terjadilah malam dan di tempat yang belum terkejar oleh malam, matahari tetap meneranginya dan di sana tetaplah siang. Demikianlah seterusnya pergantian siang dengan malam atau pergantian malam dengan siang. Dalam ayat lain Allah berfirman Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun. az-Zumar/39 5 Hal ini terjadi karena bumi yang berbentuk bulat selalu berputar pada sumbunya di bawah matahari. Dengan demikian, pada permukaan bumi yang kena cahaya matahari terjadilah siang dan pada muka bumi yang tidak terkena cahayanya terjadilah malam. Kemudian Allah menerangkan pula bahwa matahari, bulan dan bintang semuanya tunduk di bawah perintah-Nya dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Semuanya bergerak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dan di antaranya tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan yang telah ditentukan itu. Dengan demikian terjadilah suatu keharmonisan dan keserasian dalam perjalanan masing-masing sehingga tidak akan terjadi perbenturan atau tabrakan antara satu dengan yang lainnya, meskipun di langit terdapat bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya yang jumlahnya tak terhingga. Semua itu adalah karena Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Allah yang patut disembah, kepada-Nya setiap hamba harus memanjatkan doa memohon karunia dan rahmat-Nya dan kepada-Nya pula setiap hamba harus bersyukur dan berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Sungguh amat jauh kesesatan orang yang mempersekutukan-Nya dengan makhluk-Nya dan memohonkan doa kepada sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat atau mudarat.

Danbanyak ulama mengharamkan mena'wilkan sifat2 Allah termasuk sifat keberadaan Allah di langit. Dan keberadaan Allah di langit, bergeraknya Allah, turunnya Allah ke langit, turunnya Allah ke bumi pada akhir malam, hubungan antara sifat dengan dzat Allah, istiwa hanya bisa diimani tanpa pena'wilan sedikitpun QS 3:7.

Download Kejadian 11​—”Pada Mulanya Allah Menciptakan Langit dan Bumi” ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”​—Kejadian 11. Arti Kejadian 11 Ada dua hal penting yang bisa dipelajari dari kata-kata pembuka dalam Alkitab. Pertama, ”langit dan bumi”, atau alam semesta ini, punya permulaan. Kedua, semuanya diciptakan oleh Allah.​—Wahyu 411. Alkitab tidak memberi tahu kapan Allah menciptakan alam semesta atau bagaimana caranya. Tapi, Alkitab menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan ”kekuatan-Nya yang sangat besar dan tenaga-Nya yang luar biasa”.​—Yesaya 4026. Kata ”menciptakan” berasal dari kata Ibrani yang hanya dipakai untuk Allah. a Di Alkitab, hanya Allah Yehuwa b yang disebut sebagai Pencipta.​—Yesaya 425; 4518. Konteks Kejadian 11 Ini adalah ayat pertama dalam kisah penciptaan di Kejadian pasal 1 dan 2. Kejadian 11 sampai 24 menceritakan dengan singkat apa saja yang Allah lakukan sewaktu menciptakan bumi dan segala isinya, termasuk pria dan wanita pertama. Setelah itu, Alkitab menceritakan lebih jauh bagaimana pria dan wanita itu diciptakan.​—Kejadian 27-25. Menurut buku Kejadian, penciptaan berlangsung selama enam ”hari”. Ini bukan hari yang lamanya 24 jam, tapi jangka waktu yang lamanya tidak diketahui. Di Alkitab, satu ”hari” tidak selalu berarti 24 jam. Misalnya, di Kejadian 24 dikatakan, ”Pada waktu semuanya diciptakan.” Lalu, ini diulangi dengan kata-kata ”Pada hari Allah Yehuwa membuat bumi dan langit.” Jadi di sini, kata ”hari” dan ”waktu” punya arti yang sama. Selain itu, ayat ini menyebut keenam hari penciptaan sebagai satu ”hari” saja. Pendapat yang Salah tentang Kejadian 11 Pendapat yang salah Allah baru menciptakan alam semesta ini ribuan tahun yang lalu. Faktanya Alkitab tidak mengatakan kapan alam semesta ini diciptakan. Kata-kata di Kejadian 11 tidak bertentangan dengan pendapat para ahli bahwa alam semesta ini sudah berumur miliaran tahun. c Pendapat yang salah Kejadian 11 menunjukkan bahwa Allah itu Tritunggal, karena di ayat ini, kata Ibrani untuk ”Allah” berbentuk jamak. Faktanya Kata Ibrani untuk ”Allah”, yaitu Elohim, ditulis dalam bentuk jamak untuk menunjukkan kemuliaan dan keagungan, bukan untuk menunjukkan jumlah. New Catholic Encyclopedia mengakui bahwa meskipun kata Elohim di Kejadian 11 berbentuk jamak, ”kata kerjanya selalu berbentuk tunggal, jadi bentuk jamak itu pasti menunjukkan keagungan, bukan jumlah”.​—Edisi Kedua, Jilid 6, halaman 272. Baca Kejadian pasal 1 serta catatan kaki dan referensi silangnya.
Juz20. Surat An-Naml |27:60| Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. (Al-A'raf: 187) Yakni amat berat pengetahuan hari kiamat itu bagi penduduk langit dan bumi. Dan sesungguhnya ada sebagian orang yang bodoh tentang urusan Allah Tuhan yang patut untuk disembah dan ditaati itu Dialah Allah yang menciptakan dan memberikan karunia berupa segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan-mu, kemudian bersamaan dengan penciptaan bumi dengan segala manfaatnya, kehendak Dia menuju ke penciptaan langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit yang sangat beraturan, baik yang tampak olehmu maupun yang tidak. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Allah mencakup segala ini menegaskan peringatan Allah swt yang tersebut pada ayat-ayat yang lalu yaitu Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia, menciptakan langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan agar manusia berbakti kepada Allah penciptanya, kepada keluarga dan masyarakat. Kalimat "Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit" memberi pengertian bahwa Allah menciptakan bumi dan segala isinya untuk manusia, Allah telah menciptakan langit lalu Allah menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Kemudian Dia menuju ke langit dan langit itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh." Fussilat/41 11 Jadi langit pertama yang diciptakan Allah sebelum menciptakan bumi waktu itu masih berupa asap tebal yang gemulung dan suhunya panas sekali. Keduanya yaitu langit dan bumi. Dipanggil maksudnya ditetapkan ketentuan dan proses pekerjaannya oleh Allah supaya bekerjasama secara sinergi dan mewujudkan alam yang harmonis. Pada ayat 29 ini dijelaskan bahwa Allah menyempurnakan langit yang satu dan masih berupa asap itu menjadi tujuh langit. Angka tujuh dalam bahasa Arab dapat berarti enam tambah satu, bisa juga berarti banyak sekali lebih sekadar enam tambah satu. Jika kita mengambil arti yang pertama enam tambah satu maka berarti Allah menjadikan langit yang tadinya satu lapis menjadi tujuh lapis, atau Allah menjadikan benda langit yang tadinya hanya satu menjadi tujuh benda langit. Tiap-tiap benda langit ini beredar mengelilingi matahari menurut jalannya pada garis edar yang tetap sehingga tidak ada yang berbenturan. Tetapi matahari hanya berputar dan beredar pada garis porosnya saja karena matahari menjadi pusat dalam sistem tata surya ini. Sungguh Allah Mahakaya dan Mahabijaksana mengatur alam yang besar dan luas ini. Dalam pemahaman astronomi, langit adalah seluruh ruang angkasa semesta, yang di dalamnya ada berbagai benda langit termasuk matahari, bumi, planet-planet, galaksi-galaksi, supercluster, dan sebagainya. Hal ini dikemukakan oleh Allah di dalam Surah al-Mulk/67 5, yang artinya ¦Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat langit dunia dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa Neraka yang menyala-nyala¦al-Mulk/67 5 Jadi, langit yang berisi bintang-bintang itu memang disebut sebagai langit dunia. Itulah langit yang kita kenal selama ini. Dan itu pula yang dipelajari oleh para ahli astronomi selama ini, yang diduga diameternya sekitar 30 miliar tahun cahaya. Dan mengandung trilyunan benda langit dalam skala tak berhingga. Namun demikian, ternyata Allah menyebut langit yang demikian besar dan dahsyat itu baru sebagian dari langit dunia, dan mungkin langit pertama. Maka dimanakah letak langit kedua sampai ke tujuh? Sejauh ini belum ada temuan ilmiah "yang tidak dicari-cari" mengenai hubungan antara angka tujuh dan "langit" yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal dengan alam semesta. Memang ada beberapa skala benda langit, misalnya pada satu tata-surya solar system ada "matahari" bintang yang menjadi pusat tata-surya yang bersangkutan dan ada planet beserta satelitnya. Milyaran tatasurya membentuk galaksi. Milyaran galaksi membentuk alam semesta. Ini baru enam, untuk menjadikannya tujuh, bisa saja ditambah dengan dimensi alam semesta, yaitu bahwa seluruh alam ini berisikan sejumlah alam semesta. Jadi ada tujuh dimensi dalam alam, dan ini mungkin yang dimaksud dengan langit yang tujuh lapis. Tetapi masalahnya adalah dalam perjalanan miraj Nabi Muhammad saw, beliau melalui lapis demi lapis dari langit itu secara serial, dari lapis pertama, ke lapis kedua dan seterusnya sampai lapis ketujuh dan akhirnya keluar alam makhluk menuju Sidratil-Muntaha. Jadi lapis demi lapis langit itu seperti kue lapis yang berurutan, dari dalam lapisan pertama sampai ke lapisan ketujuh. Kenyataan ini berbeda dengan temuan ilmiah. T. Djamaluddin, salah seorang astronom Indonesia, yang cenderung memahami "tujuh langit" sebagai benda-benda langit yang tak terhitung jumlahnya dan bukan berlapis-lapis. Dalam bahasa Arab, bilangan tujuh biasanya dipakai untuk menggambarkan jumlah yang sangat banyak. Di sisi lain tujuh langit, kemungkinan adalah tujuh lapisan-lapisan atmosfer yang dekat dengan bumi ini yaitu 1 Troposphere Troposfer, 2 Tropopause Tropopaus, 3 Stratosphere Stratosfer, 4 Stratopause Stratopaus, 5 Mesosphere Mesofer, 6 Mesopause Mesopause, dan 7 Thermosphere Termosfer. Pembagian ini berdasarkan temperatur suhu tiap-tiap lapis atmosfer dan jaraknya dari permukaan bumi. Lapisan-lapisan tersebut bersifat kokoh dalam pengertian menyeliputi dan melindungi bola bumi kita secara kokoh karena adanya gaya gravitasi bumi. Lihat pula tafsir ilmiah Surah ar-Ra'd/13 2, Surah an-Naba'/78 12. Dalam tafsir Surah ar-Ra'd/13 2 dijelaskan pembagian lapisan atmosfer sedikit berbeda dengan yang dijelaskan di sini, dimana Ionosfer dan Eksosfer disatukan dalam Termosfer. Namun apabila pengertian tujuh langit dalam hal ini dikaitkan dengan Mi'raj Nabi Muhammad saw, nampaknya kurang tepat. Tujuh langit mungkin pula dapat ditafsirkan sebagai Tujuh Dimensi Ruang-Waktu dalam Kaluza-Klein Theory KKT. Dalam ilmu Fisika terdapat empat 4 Gaya Fundamental yang ada di jagad raya ini, yaitu Gaya Elektromagnetik, Gaya Nuklir Lemah, Gaya Nuklir Kuat, dan Gaya Gravitasi. Jika ke-empat Gaya ini terbentuk dari Ledakan Besar Big Bang dari suatu Singularity, maka mestinya ke-empat gaya ini dahulunya 'menyatu sebagai Satu Gaya Tunggal Grand Unified Force, ini yang dikenal dalam Grand Unified Theory GUT, Teori Ketersatuan Agung. KKT menjelaskan bahwa untuk dapat menerangkan ketersatuan gaya-gaya yang empat itu, maka adanya geometri ruang-waktu yang kita berada di dalamnya sekarang ini tidaklah cukup. Geometri ruang-waktu yang kita berada di dalamnya sekarang ini hanya mampu menjelaskan sedikit tentang gaya-gaya Elektromagnetik dan dalam beberapa hal Gaya Gravitasi. Untuk bisa menjelaskan keempat gaya tersebut, maka KKT menyatakan harus ada tujuh dimensi ruang-waktu time-space dimensions yang lain. Dengan demikian bersama empat dimensi yang sudah dikenal, yaitu garis, bidang, ruang dan waktu; maka total dimensi ada sebelas dimensi 11 dimensi. Pernyataan ini berbasiskan pada perhitungan Matematika-Fisika. Berbasiskan pada KKT ini para scientists telah mampu pula menghitung 'garis tengah salah satu dimensi ruang-waktu itu, yaitu sebesar 10-32 cm, jadi dimensi itu sangat kecil sekali. Dengan demikian, tidaklah mungkin dengan instrument yang ada sekarang ini kita dapat menembus tujuh dimensi ruang-waktu yang lain itu. Kaluza-Klein Theory telah memberikan gambaran adanya Tujuh Dimensi Ruang-Waktu, yang kesemuanya ini akan mengokohkan geometri jagad-raya dengan empat gaya-gaya fundamentalnya. Mungkinkah tujuh langit tersebut adalah tujuh dimensi ruang-waktu menurut Kaluza-Klein Theory? Wallahu a'lam bis-sawab. Pada akhir ayat Allah menyebutkan, "Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu", maksudnya bahwa alam semesta ini diatur dengan hukum-hukum Allah, baik benda itu kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak. Semuanya diatur, dikuasai dan diketahui oleh Allah. Ayat ini mengisyaratkan agar manusia menuntut ilmu untuk memikirkan segala macam ciptaan Allah, sehingga dapat menambah iman dan memurnikan ketaatannya kepada Allah.
PeristiwaPenting di Bulan Dzulqa'dah. BincangSyariah.Com- Bulan Dzulqa'dah merupakan bulan suci yang sangat dimuliakan oleh Allah. Tentunya, umat Islam harus semakin giat dan semangat dalam melakukan ketaatan dan kebaikan di bulan yang sangat mulia ini. Sebab, bulan Dzulqa'dah merupakan bulan pertama dari empat bulan haram, di mana jika
12Nasihat supaya bertekun dalam iman121-17 1Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. 5Ayb. 517; Ams. 311-12 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak”Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; 6karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya,dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” 7Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? 8Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. 9Selanjutnya dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? 10Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. 11Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. 12 Yes. 353 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; 13dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. 14Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. 15Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. 16Kej. 2529-34 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. 17Kej. 2730-40 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air jawab yang berat1218-29 18 Kel. 1916-22, 2018-21; Ul. 411-12, 522-27 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, 19kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, 20Kel. 1912-13 sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini ”Bahkan jika binatang pun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu.” 21Ul. 919 Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata ”Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.” 22Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, 23dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, 24Kej. 410 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. 25 Kel. 2022 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga? 26Hag. 27 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji ”Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” 27Ungkapan ”Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. 28Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. 29Ul. 424 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
  1. Рсе ևተոпанէ
    1. Συгуктеժը яхеմυхо ጧυγաτոፓቤճа
    2. ሁуτачե ղаջ
  2. Кр ըցዦ
Jawaban Yerusalem Baru, yang disebut sebagai Tabernakel Allah, Kota Kudus, Kota Allah, Kota di Angkasa, Kota Persegi-Empat, dan Yerusalem Surgawi, yang secara harafiah berarti surga di bumi. Kota ini sering dibahas dalam Alkitab di berbagai tempat (Galatia 4:26; Ibrani 11:10, 12:22-24, dan 13:14), tetapi paling jelas dibahas dalam Wahyu 21.
Allah; tidak ada tuhan yang pantas disembah dan dipertuhan selain Dia. Yang Mahahidup, kekal, dan memiliki semua makna kehidupan yang sempurna, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya. Tidak seperti manusia, Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur, sebab keduanya adalah sifat kekurangan yang membuat-Nya tidak mampu mengurus makhluk-Nya. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia Yang menciptakan, memelihara, memiliki, dan bertindak terhadap semua itu. Tidak ada yang dapat memberi syafaat pertolongan di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia demikian perkasa dan kuasa sehingga berbicara di hadapan-Nya pun harus setelah memperolah restu-Nya, bahkan apa yang disampaikan itu harus sesuatu yang benar. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka, yakni apa saja yang sedang dan akan terjadi, dan apa yang di belakang mereka, yakni sesuatu yang telah berlalu. Allah mengetahui apa yang mereka lakukan dan rencanakan, baik yang berkaitan dengan masa kini, masa lampau, atau masa depan. Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki untuk mereka ketahui dengan memperlihatkan dan memberitahukannya. Kursi-Nya, yaitu kekuasaan, ilmu, atau kursi tempat kedua kaki Tuhan yang tidak diketahui hakikatnya kecuali oleh Allah berpijak, sangat luas, meliputi langit dan bumi. Dan jangan menduga karena kursi-Nya terlalu luas, Dia letih mengurus itu semua. Tidak! Dia tidak merasa berat maupun kesulitan memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi zat dan sifat-sifat-Nya jika dibanding makhluk-makhlukNya, Mahabesar dengan segala keagungan dan kekuasaan-Nya. Inilah Ayat Kursi, ayat teragung dalam Al-Qur'an karena mencakup namanama dan sifat-sifat Allah yang menunjukkan kesempurnaan zat, ilmu, kekuasaan, dan keagungan-Nya. Ayat ini dinamakan Ayat Kursi. Siapa yang membacanya akan memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan diganggu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, dan hanya Dia yang berhak untuk disembah. Adapun tuhan-tuhan yang lain yang disembah oleh sebagian manusia dengan alasan yang tidak benar, memang banyak jumlahnya. Akan tetapi Tuhan yang sebenarnya hanyalah Allah. Hanya Dialah Yang hidup abadi, yang ada dengan sendiri-Nya, dan Dia pulalah yang selalu mengatur makhluk-Nya tanpa ada kelalaian sedikit pun. Kemudian ditegaskan lagi bahwa Allah tidak pernah mengantuk. Orang yang berada dalam keadaan mengantuk tentu hilang kesadarannya, sehingga dia tidak akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, padahal Allah swt senantiasa mengurus dan memelihara makhluk-Nya dengan baik, tidak pernah kehilangan kesadaran atau pun lalai. Karena Allah tidak pernah mengantuk, sudah tentu Dia tidak pernah tidur, karena mengantuk adalah permulaan dari proses tidur. Orang yang tidur lebih banyak kehilangan kesadaran daripada orang yang mengantuk. Sifat Allah yang lain yang disebutkan dalam ayat ini ialah bahwa Dialah yang mempunyai kekuasaan dan yang memiliki apa yang ada di langit dan di bumi. Dialah yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang tak terbatas, sehingga Dia dapat berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Semuanya ada dalam kekuasaan-Nya, sehingga tidak ada satu pun dari makhluk-Nya termasuk para nabi dan para malaikat yang dapat memberikan pertolongan kecuali dengan izin-Nya, apalagi patung-patung yang oleh orang-orang kafir dianggap sebagai penolong mereka. Yang dimaksud dengan "pertolongan" atau "syafaat" dalam ayat ini ialah pertolongan yang diberikan oleh para malaikat, nabi dan orang-orang saleh kepada umat manusia pada hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah. Syafaat itu akan terjadi atas izin Allah. Dalam hadis disebutkan Nabi Saw bersabda, "¦Kemudian Allah berfirman, "Para Malaikat memberikan syafaat, para Nabi memberikan syafaat, dan orang-orang mukmin juga memberikan syafaat. Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri Sifat Allah yang lain yang disebutkan dalam ayat ini ialah bahwa Allah senantiasa mengetahui apa saja yang terjadi di hadapan dan di belakang makhluk-Nya, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah, melainkan sekadar apa yang dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui. Kursi Allah mencakup langit dan bumi. Allah tidak merasa berat sedikit pun dalam memelihara makhluk-Nya yang berada di langit dan di bumi, dan di semua alam ciptaan-Nya. Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. Mereka tidak mengetahui ilmu Allah, kecuali apa yang telah dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui. Dengan demikian, yang dapat diketahui oleh manusia hanyalah sekadar apa yang dapat dijangkau oleh pengetahuan yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka, dan jumlahnya amat sedikit dibanding dengan ilmu-Nya yang luas. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya "¦ Sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." al-Isra'/1785
TarjamahAl-Fatihah dan Juz Amma dalam Bahasa Indonesia, salah satu terbitan Pusat Percetakan al Quran King Fahd di Madinah al Munawarrah. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Alllah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (QS. 85: 9) maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. (QS. 88: 24) Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali Ilustrasi juz 26 dalam Alquran. Sumber adalah kitab suci umat muslim yang digunakan sebagai pedoman hidup dan beragama. Oleh karena itulah, setiap muslim dianjurkan untuk menggunakan Alquran sebagai landasan dalam berperilaku, beribadah, dan lain sebagainya. Dalam Alquran, terdapat 30 juz yang terdiri dari 114 surat. Lalu, Alquran juz 26 surat apa saja? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel di bawah Surat dalam Alquran Juz 26 dan Isi KandungannyaIlustrasi juz 26 dalam Alquran. Sumber Alquran juz 26 surat apa saja? Berikut ini adalah nama surat dan isi kandungan dalam Alquran Juz 26 yang dikutip dari buku Mukjizat Matematik Al-Qur'an karya Sholikhin 20121236.1. Surat Al-AhqafSurat yang terdiri dari 35 ayat dan diturunkan di kota Mekkah. Surat Al-Ahqaf berisi tentang risalah Nabi Muhammad SAW yang tidak sebatas untuk umat manusia, namun juga golongan jin; perintah untuk patuh kepada orang tua; serta menjelaskan tentang orang yang mementingkan kehidupan dunia akan merugi di akhirat kelak sekaligus cerita tentang kisah Nabi Hud dan Surat MuhammadSurat yang terdiri dari 38 ayat dan diturunkan di kota Madinah. Isi kandungan surat Muhammad menjelaskan tentang orang yang mati syahid akan masuk surga dan menjelaskan tentang permainan dalam kehidupan Surat Al-FathSurat yang terdiri dari 29 ayat dan diturunkan di kota Madinah. Surat Al-Fath menegaskan bahwa agama Islam akan mengalahkan agama lainnya, menceritakan janji Allah kepada orang mukmin, serta menceritakan kabar gembira yang disampaikan kepada Rasulullah Surat Al-HujuratSurat yang terdiri dari 18 ayat dan diturunkan di kota Madinah. Isi kandungan surat Al-Hujurat adalah tentang orang beriman yang diharamkan untuk berghibah dan mencari keburukan orang Surat QafSurat yang terdiri dari 45 ayat dan diturunkan di kota Madinah. Surat ini menjelaskan bahwa manusia akan bangkit dari kubur, menerangkan jika Allah lebih dekat dengan manusia daripada urut leher, dan memperlihatkan kejadian di langit dan Surat Az-ZariyatSurat yang terdiri dari 60 ayat dan diturunkan di kota Makkah. Namun, tidak seluruh ayat dalam surat Az-Zariyat berada dalam juz 26. Jadi, juz 26 diakhiri dengan Surat Az-Zariyat ayat 30. Dalam surat ini, Allah mengeaskan tentang tujuan diciptakannya jin dan bermanfaat. Anne PshSx.
  • awxk8n6g1n.pages.dev/272
  • awxk8n6g1n.pages.dev/158
  • awxk8n6g1n.pages.dev/202
  • awxk8n6g1n.pages.dev/1
  • awxk8n6g1n.pages.dev/413
  • awxk8n6g1n.pages.dev/111
  • awxk8n6g1n.pages.dev/27
  • awxk8n6g1n.pages.dev/443
  • juz 26 tentang allah akan menggoncangkan langit dan bumi